Timbulkan Aroma Tak Sedap, Warga Desa Marsel Was-Was Kena DBD Akibat Drainase Buruk

POHUWATO, ATENSI.CO – Akibat saluran drainase tidak berfungsi dengan baik (Buruk) serta menimbulkan aroma tidak sedap, salah satu warga Desa Marisa Selatan, Kabupaten Pohuwato merasa was-was akan bahaya penyakit demam berdarah (DBD).

Ini disampaikan langsung salah satu warga Desa Marisa Selatan yang enggan disebutkan namanya. Kata dia, saluran drainase tersebut terkesan tidak diperhatikan oleh pemerintah desa Marisa Selatan, buktinya dari masa kepemimpinan kepala desa sebelumnya hingga kepala desa saat ini saluran tersebut tidak diperhatikan dan tak knjung ada perbaikan, bahkan sudah mengeluarkan bau busuk dan akan berdampak pada penyakit demam berdarah.

“Busuk sekali kalau lewat dijalan dusun Bakia sini, tidak tahu pemerintah desa perhatikan got (Drainase) ini. Jangan sampai gara-gara ini torang warga akan kena penyakit demam berdarah. Kalau kena siapa yang bertanggung jawab, pemerintah desa? Kan tidak mungkin,” tegasnya.

Bahkan katanya, saluran drainase di desa Marisa Selatan tersebut hampir semua tidak berfungsi, sehingga saat musim penghujan tiba desa Marisa Selatan ini adalah salah satu desa yang akan terkena banjir.

“Jangan tanya dimana lagi kalau setiap musim hujan mo ada banjir di desa ini, karena saya lihat hampir semua drainase di Desa Marisa Selatan sudah tidak layak. Saya berharap kepada pemerintah desa untuk memperhatikan persoalan ini, jangan sampai saya langsung yang akan mengeluh ke Bupati Pohuwato,” Harap Salah Satu Warga Itu Seraya Menandaskan.

Terbukti, saat awak media ini mencoba mengecek langsung pada Sabtu 8 Oktober 2022, drainase tersebut sudah tidak layak serta mengeluarkan aroma tidak sedap.

Sementara itu, saat dikonfirmasi kepala desa Marisa Selatan Hariyanto Anunu justru merasa kecewa dengan masyarakat yang sering buang sampah sembarangan ke saluran drainase.

“Bagaimana juga masyarakat asal-asal buang sampah sembarangan di selokan itu. Saya sudah kasih ingat jangan buang sampah, kasih biar saja air itu mengalir. Kami juga akan melaksanakan kerja bakti akan melibatkan masyarakat setempat,” beber Hariyanto saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon seluler pada Kamis, 6 Oktober 2022, lalu.

Saat ditanyai anggapan masyarakat soal pemerintah desa yang terkesan tidak memperhatikan saluran tersebut, dengan tegas Hariyanto mengaku, saluran itu sudah akan diperbaiki tahun 2023 mendatang.

“Insyaallah tahun depan, saya sudah konfirmasi ke pihak PUPR ,” ujar Hariyanto Anunu.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *