Sebelum Imsak, Ini 4 Tips Bercinta Kilat Setelah Sahur

ATENSI.CO, KESEHATAN– Di bulan puasa bukan berarti harus puasa seks juga bagi pasangan suami istri (pasutri). Hanya saja untuk bercinta di malam hari seringkali menurunkan gairah pasutri karena lebih memilih beribadah.

Nah jendela waktu yang sempit setelah sahur dan sebelum imsak bisa dimanfaatkan untuk sesi bercinta secara kilat atau quickie. Bagaimana memaksimalkannya? Simak tips berikut ini.

 1. 15 menit cukup

Namanya juga kilat, artinya tidak membutuhkan waktu lama seperti sesi bercinta seperti biasanya. Seks kilat ini        bisa dilakukan selama 15 menit saja.

Sediakan 15 menit waktu setelah sahur dan sebelum imsak. Jika imsak pukul 04.30, maka Anda harus selesai sahur jam 04.00, selisih waktunya bisa digunakan untuk sesi bercinta dan mandi besar.

Beberapa ahli mengatakan di waktu yang singkat tersebut, sesi foreplay bisa dilewati. Namun hati-hati, jangan lupa pastikan Ms. V istri sudah terlubrikasi dengan baik sebelum penetrasi.

  1. Pakai pakaian longgar

    Karena melakukan seks kilat ini dalam waktu yang sangat singkat, usahakan tidak memakai pakaian yang merepotkan, misalnya pakaian dalam yang ketat. Sebaiknya pakai pakaian yang agak longgar karena mudah dibuka dan memudahkan penetrasi.

    “Baju dan rok yang longgar dibuat untuk memudahkan quickie,” kata Sadie Allison, PhD, penulis buku ‘The Mystery of the Undercover Clitoris’.

    3. Foreplay berjalan

    Agar seks kilat berjalan dengan lancar, ada baiknya melakukan foreplay sambil berjalan. Maksudnya ‘memanaskan’ kedua belah pihak saat sahur. Misalnya suami menyentuh atau menggoda istri ketika tengah menyiapkan sahur. Namun jika foreplay tidak dapat dilakukan, sebagai alternatif bisa menggunakan lubrikan.

    4. Di dapur saja

    Bercinta tidak melulu di ranjang bukan? Untuk melakukan seks kilat di kasur atau sofa justru tidak disarankan karena tidak memberikan stimulasi tambahan. Agar maksimal, lakukanlah di tempat yang strategis, di dapur misalnya atau di ruang makan.

Sumber  : DetikHealt

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *