OPINI, ATENSI.CO- Informasi rencana mundurnya Syarif Mbuinga dari Partai Golkar ternyata sangat berpengaruh tehadap partai Golkar khususnya di Pohuwato. Memang tak bisa di pungkiri Ketokohan dan pesona Pasisa di partai Golkar menjadi magnet kuat para kader untuk bertahan di Partai Golkar.
Namun, hal itu berbeda ketika Syarif menyatakan akan mundur dari pengurus partai Golkar dengan alasan akan mencalonkon sebagai anggota DPD-RI pada Pemilihan Legislatif Tahun 2024 mendatang, seperti yang diberitakan media online Pojok6.id ‘Syarif Mbuinga Pilih Keluar Dari Pengurus Partai Golkar, Ingin Maju DPD-RI’ https://pojok6.id/syarif-mbuinga-pilih-keluar-dari-pengurus-partai-golkar-ingin-maju-dpd-ri/, namun hal itu tetap berdampak bagi sejumlah kader Golkar.
Meskipun dalam pernyataan resminya, Syarif menyatakan masih tetap kader Golkar sejati. Tapi hal itu tak mampu membendung sejumlah kader untuk ikut mundur dari kader Golkar.
Padahal sebelumnya mantan Bupati dua Periode Kabupatein Pohuwato ini, digadang-gadang menjadi salah satu calon Gubenur Gorontalo dari partai Golkar pada Pilkada Serentak Tahun 2024 mendatang. Dan ini sudah dikuatkan dengan rekomendasi sejumlah DPD II Golkar di Gorontalo termasuk Pohuwato.
Buktinya, pasca informasi menyeruak, Kader Golkar Yusuf Mbuinga yang merupakan pendukung penuh Syarif Mbuinga menyatakan pengunduran diri dari Partai Golkar. Yusuf beralasan dengan Syarif menyatakan hanya maju di DPD-RI maka dirinya menganggap bahwa Ketua DPD I Golkar, Rusli Habibie. Tidak konsisten menyerahkan tongkat estafet kepada Syarif Mbuinga.
“Saya Mundur dari Partai Golkar Pohuwato karena merasa Ketua DPD I Paorvinsi Gorngtalo, Rusli Habbie tidak pasti akan menyerahlan tonkat stefet Gubernur Gorontalo pasca dirinya selesai. Olehnya karena saya Kader Konsisten pada Pasisa saya lebik mundur dari Golkar Pohuwato dengan segal konsekwensi politik yang saya akan terima,” ucapnya dikutip dari beritabaru.co
Berselang beberapa hari kemudian, kembali kader Golkar Pohuwato, Masrin Kone, mundur dari kepengurusan partai dengan salah satu alasan kecewa terhadap kabar mundurnya Syarif Mbuinga, dari Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Provinsi Gorontalo. Hal tersebut kata dia, telah meyakinkan dirinya untuk segera mengambilnya sikap jelang Pemilu tahun 2024.
“Mundurnya pasisa Syarif dari kepengurusan Golkar Gorontalo juga membuat kami kecewa,” kata Masrin dikutip dari Pojok6.id.
Belum lagi, sebelumnya sejumlah kader potensial Partai Golkar telah lebih dulu hengkang, sebut saja Iwan Adam yang pilih bergabung di Partai Nasdem. Kemudian Hamdi Alamri yang bergabung di Gerindra, Sudarmono Sompah yang juga bergabung dengan Partai Gerindra.
Apakah ‘Pasisa Efek’ akan makan tumbal lagi bagi kader beringin Pohuwato ? kita tunggu saja.
Sekian.