POLITIK, ATENSI.CO- Kepergian sosok Almarhum, Yunus Abdullah Usman, menjadi pukulan hebat untuk rekan kerjanya di Parlemen. Hal ini juga diungkapkan Ketua DPRD Kabupaten Pohuwato, Nasir Giasi, dalam sambutannya saat prosesi pemakaman Politisi PKB itu, di Desa Lemito, Kecamatan Lemito, Minggu 11 Februari 2024.
Dalam sambutannya, Nasir yang sudah dua periode ini bersama Yunus Usman di Parlemen sedikit mengenang sosok yang dikenal tegas dan keras itu tatkala sedang memperjuangkan aspirasi masyarakat yang diwakilinya, Lemito-Wanggarasi, dan Popayato Serumpun.
“Sosok beliau yang kami kenal adalah perjuangannya yang luar biasa. Sungguh luar biasa perjuangan beliau. Bahkan dalam keadaan sakit sekalipun beliau senantiasa dalam rapat, hearing, RDP, maupun pembahasan anggaran, beliau selalu menyampaikan, memperjuangkan aspirasi masyarakat Lemito. Salah satu perjuangan beliau adalah penanganan sungai Lemito yang jadi penyebab banjir” ucap Nasir.
Selama bertugas, kenang Nasir. Sosok Pasisa Haruna (sapaan akrab), adalah Anggota DPRD yang cukup vokal dengan jabatannya sebagai Ketua Badan Kehormatan, Anggota Komisi maupun Anggota Badan Anggaran, ketua Badan Kehormatan DPRD. Bicara soal Lemito pun, kata Nasir, perjuangan Almarhum sungguh luar biasa.
“Perjuangan Almarhum untuk Lemito tidak main-main. Maka kami titipkan perjuangan yang telah Almarhum perjuangkan selama ini kepada Pak Bupati dan Ibu Wakil Bupati,” pinta Nasir.
Dalam kesempatan yang sama, atas nama keluarga dan keluarga besar DPRD Kabupaten Pohuwato, Nasir Giasi, memohonkan maaf bilamana selama bertugas menjadi Anggota DPRD, Almarhum pernah berbuat sesuatu yang kurang berkenan di hati.
“Sekali lagi kami memohonkan maaf kepada pemerintah daerah, pimpinan OPD, Camat dan perangkat desa bilamana selama beliau menjadi Anggota DPRD, ada hal-hal yang kurang berkenan dihati sanubari kita semua. Kepada masyarakat Lemito, atas nama keluarga, kami memohonkan maaf apabila semasa hidup Almarhum dalam berkomunikasi ada hal-hal yang berkurang berkenan, ada mungkin yang melukai hati saudara sekalian. Kami harap untuk memaafkan Almarhum,” pinta Nasir.
“Selamat jalan Pasisa Haruna, jalan Pasisa adalah jalan kita semua,” tutupnya.**