POLITIK, ATENSI.CO – Kurang lebih 20 rumah yang berada di Desa Bulili, Kecamatan Duhiadaa, Kabupaten Pohuwato, terendam banjir rob. Banjir rob tersebut terjadi akibat permukaan air laut yang lebih tinggi daripada bibir pantai atau daratan di pesisir pantai.
Bahkan, banjir tersebut mencapai ketinggian hingga lutut orang dewasa. Menurut pengakuan warga bernama Wahab (48), naiknya air laut ke daratan merupakan peristiwa yang kerap terjadi di wilayahnya itu sendiri.
“Setiap bulan begini pak. Dari tahun ke tahun kami alami kondisi ini tanpa ada penanganan serius dari pemerintah,” kesal Wahab kepada Pemerintah Daerah.
Mirisnya lagi, pemerintah yang datang hanya sekedar melakukan dokumentasi saja tanpa ada tindak lanjut.
“Ada sering katanya dari pemerintah. Setiap tahun datang lihat cuma ambil foto-foto saja lalu pergi. Tidak ada perubahan. Kami mohon bantuan pemerintah. Tolong lihat kondisi kami,” harapnya.
Selaras dengan itu, salah satu Anggota DPRD Pohuwato, Iwan Abay ketika turun di lokasi mengatakan bahwa, pihaknya sudah berulang kali menyampaikan persoalan di Desa Bulili, namun hingga kini belum ada langkah yang dilakukan.
“Usulan penganggaran sudah berulang-ulang kali setiap tahun saya sampaikan. Bahkan di pembahasan kemarin juga sudah disampaikan. Kami juga tidak tahu apakah anggaran untuk ini ada di provinsi atau di mana. Intinya, di mana saja anggarannya, harusnya bisa menjadi atensi,” ungkap Iwan.
“Ini pernah dianggarkan, kurang lebih Empat tahun lalu untuk pekerjaan jalan. Tapi konstruksinya salah, bahan materialnya juga. Nah kondisi saat ini, jangan biarkan warga sendiri. Pemerintah jangan acuh,” tegasnya.