POLITIK, ATENSI.CO- Guna memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), DPRD Kabupaten Pohuwato meminta Pemerintah Daerah dapat mengoptimalkan sistem non tunai dalam menggaet pajak tersebut.
DPRD Pohuwato sendiri telah memberikan catatan khusus kepada sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tidak maksimal dalam mencapai target PAD di tahun 2023.
Tidak hanya itu OPD juga diminta menggali potensi PAD baru. Bahkan DPRD sendiri menyoroti belum maksimalnya PAD yang bersumber dari perhotelan, penginapan, kos – kosan dan rumah makan.
“Setiap tahun itu yang ditetapkan 100 persen, yang tercapai hanya 25 – 30 persen. Sehingganya harus ada sistem yang harus diperbaiki. Misalnya di pasar itu sudah melakukan perbaikan dengan sistem non tunai, sehingga Badan Anggaran Keberadaan Rusunawa Syah diakui memberikan sumbangsih PAD yang cukup besar terhadap daerah. Keberhasilan Dinas Perkim Kabupaten Pohuwato sebagai mitra kerja pun mendapat apresiasi Ketua Komisi III, Beni Nento.
Namun demikian, Beni juga menyarankan agar pengelola rusunawa melakukan evaluasi secara berkala terhadap keberadaan para penghuni. Mengingat, kata Dia, jika tak dilakukan evaluasi hal itu akan merugikan daerah. Padahal ada banyak masyarakat yang telah mengantre untuk menempati hunian Rusunawa tersebut.
“Kalau masih menunggak, kita minta yang sudah ditinggalkan berbulan-bulan ini perlu ditinjau kembali. Karena itu bisa merugikan, sementara masih banyak juga yang antri,” ucap Beni Nento, Senin 22 Januari 2024.
Terkait keluhan air bersih kata Beni, DPRD Pohuwato akan segera memanggil Perumdam Tirta Maleo dan Pengelola Rusunawa guna membahas lebih lanjut persoalan air bersih di Rusunawa Syah Pohuwato.
Sementara itu, di tengah keberhasilan capaian PAD oleh Rusunawa Syah, Dinas Perkim mengakui masih adanya kekurangan-kekurangan yang terjadi mulai dari permasalahan pasokan air bersih hingga persoalan penghuni Rusunawa yang menunggak hingga berbulan-bulan lamanya.
“Untuk air di Rusunawa ini hampir setiap saat jadi keluhan. Itu penyebabnya karena pipa baja yang kita gunakan sudah mulai rusak,” ungkap Fadly Sanad. **