ATENSI.CO, POLITIK- Menarik apa yang terjadi di Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar anggota DPRD Kotamobagu dengan Dinas Pertanian dan Perikanan Kotamobagu, Selasa (09/06/2020).
Pasalnya, pada RPD tersebut Ketua DPRD KK Meiddy Makalalag mempertanyakan kredibilitas Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota
Kotamobagu.
Meiddy yang akrab disapa Mekal mengatakan bahwa soal ketahanan pangan dan keberlanjutannya ada dua instansi yang perlu ada perhatian khusus dari pemerintah Daerah termasuk DPRD.
‘Ini berkaitan dengan sumber-sumber hasil bumi yang nantinya menjadi bahan pokok untuk pertahanan kehidupan baik beberapa bulan kedepan dan selanjutannya. Di saat situasi dan kondisi seperti ini yang perlu menjadi stresing khusus dari pemerintah daerah sehingga perlu ada intervensi anggaran yang memadai,” ucapnya.
Mekal juga menyesalkan dalam rangka mengantisipasi secara berkelanjutan hanya Rp 157 juta dana yang disiapkan sesuai dengan laporan dari kepala dinas tadi.
“Jumlah Rp 157 juta dengan jumlah lahan tidak sesuai, oleh sebab itu perlu adannya perhitungan-perhitungan yang konkrit dan real dari pihak eksekutif lebih khusus dinas dan kepala dinas harus berani menyodorkan kepada pihak pengambil kebijakan dalam hal ini pimpinan mereka soal anggaran,” tandasya.
Meiddy mempertanyakan kemampuan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan dalam mengusulkan anggaran untuk pelaksanaan program.
“Pertanyaan saya, apakah dinas sudah mengusulkan anggaran yang sesuai kebutuhan atau memang langsung tim anggaran pemerintah daerah yang memberikan anggaran begitu atau mungkin kesalahan kepala dinas yang tidak mampu meyakinkan tim anggaran pemerintah daerah?,” ucap Meiddy.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertanak) Kotamobagu Muhammad Yahya, terkait anggaran tersebut mengatakan bahwa anggaran ini kan baru direncanakan atau usulkan.
“Besok saya sudah kontek Bappeda untuk direvisi kembali agar anggaran yang diusulkan bisa ditambah,” ucapnya.
disinggung soal kredibilitas yang dipertanyakan ketua DPRD dia mengatakan bahwa itu hal yang lumrah.
“Pimpinan kan mengarahkan dan memberikan masukan serta situasi kan masih bisa diperbaiki soal anggaran,” tutupnya. (Apin)