POLITIK, ATENSI.CO – Nasir Giasi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pohuwato, menjadi salah satu nara sumber dalam giat orientasi dasar bagi kepala desa hasil pemilihan serentak 2022.
Momentum tersebut berlangsung di Aula Pola kantor bupati dan dibuka langsung Bupati Pohuwato, Saipul A Mbuinga, turut dihadiri Kepala Dinas PMD Muzna Giasi, Ketua DPRD Pohuwato Nasir Giasi , serta seluruh kepala desa hasil pemilihan kepala desa serentak tahun 2022. Rabu, 21 September 2022.
Usai memberikan materi, Nasir menjelaskan bahwa orientasi seperti itu biasanya dilakukan di luar Pohuwato, namun hari ini pelaksanaan orientasi bisa dilaksanakan di daerah tercinta yakni Kabupaten Pohuwato.
“Biasa orientasinya harus di luar daerah, namun hari ini terbukti boleh dilaksanakan di daerah kita. Orientasi seperti ini adalah sebuah prestasi dalam rangka penyamaan persepsi khususnya bagi kepala – kepala desa yang terpilih,” Ulas Nasir Ketua DPRD.
Lebih jauh kata Nasir, dirinya dipercayakan sebagai pemateri tentang bagaimana menjadi sebuah kepemimpinan di organisasi , bahkan lembaga DPRD yang saat ini dipimpinnya.
“Saya mencoba berbagi tentang keberadaan saya sebagai kepemimpinan di organisasi, lembaga DPRD dan lain sebagainya. Sehingga mereka bertugas akan ter-arah, sepemikiran dengan apa yang menjadi tupoksi dari pemerintahan daerah itu sendiri,” Tambah Nasir yang digadang-gadang maju sebagai calon Bupati.
Saat ditanyai poin penting dalam materi yang dibawakan oleh ketua DPRD dua periode itu, Nasir menyampaikan, poin utamanya adalah bagaimana menjadi seorang pemimpin untuk bisa mengendalikan emosi.
“Yah poin utamanya adalah pengendalian emosi, pengendalian emosi ini kita tidak semerta-merta memenjarakan rakyat kita, tidak semerta-merta melaporkan pencemaran nama baik, dan lain sebagainya. Kedua adalah, jangan memelihara dendam politik karena dari dendam politik ini pasti ada rakyat yang nantinya tidak akan terperhatikan. Intinya saya tekankan juga bagaimana seorang pemimpin harus mempunyai jiwa yang sabar, pengendalian emosi yang baik, dendam politik, perbanyak interaksi dengan bawahan, terakhir hindari unsur intervensi eksternal,” tandas Nasir Giasi.
Penulis : Guslan Kaco