ATENSI.CO, POHUWATO- Krisis air bersih yang masih dirasakan masyarakat di wilayah Kecamatan Lemito dan Wanggarasi, mendapat sorotan keras Anggota Fraksi PKB, Yunus Abdullah Usman. Kinerja Direktur PDAM Tirta Maleo pun dipertanyakan.
Dalam tiga tahun terakhir ini, jelas Yunus. PDAM terus bermasalah, bahkan sebagian masyarakat Wanggarasi sampai dengan hari ini belum bisa menikmati kemerdekaan yang seutuhnya, dimana persoalan tersebut tak kunjung diseselaikan oleh PDAM Tirta Maleo.
“Kalau bukan keruh, airnya tidak ada. Sekarang ini kan perusahaan daerah, kalau ini terus dibiarkan, semua masyarakat akan memilih untuk menggunakan air bor, yang nantinya akan merugikan daerah. kalau tidak ada tindakan, PDAM Lemito akan ditutup masyarkat, tidak ada gunanya punya PDAM tapi tidak bisa melayani kebutuhan masyarakat,” tegas Yunus, Rabu (10/2/2021).
Belum adanya penanganan serius pun menurut Wakil Ketua Badan Kehormatan DPRD ini, karena tidak ada kejujuran dari Direktur PDAM terhadap pimpinan. Sehingga setiap laporan yang disampaikan hanya ingin menyenangkan pimpinan.
“Ini kan berdampak buruk, mestinya kalau memang tidak ada yaa bilang saja tidak ada. Karena pembohongan terhadap pimpinan yang membuat masyarakat menderita. Tapi ketika ada kunjungan pejabat, air ini jernih tidak tau sumbernya dari mana,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Maleo, Khaerudin Usman, menjelaskan kurangnya air bersih diwilayah Lemito dan sekitarnya dikarenakan pompa air yang sudah rusak terbakar disebabkan voltasi yang tidak stabil. Untuk penangananya pun, dijelaskan Khaerudin. PDAM telah menurunkan sejumlah armada untuk pendistribusian air bersih di beberapa wilayah.
“Mobil tanki kami juga sudah disana, sedang melayani mereka. Bukan hanya dibiarkan seperti itu. Kalau toh masyarakat mau berhenti berlangganan ya tidak masalah, karena kita pun sudah maksimal. Untuk laporan saya pun selalu sesuai dengan kondisi yang ada, tidak mungkin saya laporkan yang tidak ada,” jelasnya saat dihubungi. (ddj)
