ATENSI.CO, POHUWATO- Dua politisi asal Kabupaten Pohuwato, Saiful Mbuinga dan Suharsi Ingrisa berkunjung ke Posko Terpadu pencegahan penyebaran virus Covid-19 atau virus Corona yang ada di perbatasan Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Tengah, tepatnya di Kecamatan Popayato Barat.
Mereka berdua tak hanya datang begitu saja, selain melihat langsung pemeriksaan warga yang melintasi perbatasan, keduanya juga membagikan masker kepada para petugas dan warga yang sempat melintas perbatasan.
Tak sampai disitu, Saiful dan Suharsi menyempatkan diri berdiskusi dengan para tenaga medis dan Camat Popayato Barat yang berada di lokasi Posko.
Saat dikonfirmasi, Saiful Mbuinga mengatakan dirinya mengapresiasi langkah pemerintah daerah yang telah bekerja untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 atau virus Corona di perbatasan. Serta para petugas Posko Terpadu dari berbagai instansi baik Petugas Medis, TNI, Polri, Satpol PP, BPBD, Dishub, serta unsur pemerintah Kecamatan Popayato dan Desa.
“Saya mengapresiasi langkah cegah tanggap Pemerintah Daerah di Perbatasan Kabupaten Pohuwato yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sulteng,” ucap Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Pohuwato ini.
Selain itu, dirinya menambahkan penjagaan dan pemeriksaan terhadap orang yang melintasi perbatasan harus lebih diperketat lagi dan menghimbau agar masyarakat dapat menaati anjuran pemerintah dalam rangka pencegahan penyebaran virus Covid-19.
“Harus lebih diperketat pemeriksaan. Masyarakat harus bersama-sama membantu pencegahan penyebaran virus Covid-19 dengan menaati anjuran pemerintah,” ucap Saiful.
Sementara itu, Suharsi Igrisa saat diwawamcarai sejumlah wartawan, mengatakan, kunjungannya ke posko terpadu pencegahan penyebaran virus Covid-19 di perbatasan atas perintah Ketua DPD I Golkar Rusli Habibie yang juga Gubernur Provinsi Gorontalo.
“Saya diperintahkan oleh pak Gubernur, untuk kembali ke daerah masing-masing, membantu pemerintah daerah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Korona,” kata Suharsi.
Disinggung soal kurangnya alat perlengkapan medis yang digunakan petugas di perbatasan, seperti masker, alat pendeteksi suhu badan, alat penyemprotan disinfektan, dan Alat Pelindung Diri (ADP). Suharsi berjanji bakal melakukan koordinasi bersama lintas sektor untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
“Saya akan sampaikan ke pemerintah. mudah-mudahan dapat segera dipenuhi. Namun pada dasarnya, semua butuh proses. Terlebih, di situasi saat ini, untuk mendapatkan semua peralatan tersebut agak sedikit sulit. Semua daerah membutuhkannya. Tapi kami yakin, secepatna akan terpenuhi,” jelas Suharsih. (adv/ddj)