Dinarasikan oleh : Arman Mohammad.
OPINI, ATENSI.CO- Pohuwato adalah nama lain dari Pagoeat adalah merupakan satu kesatuan wilayah yang memegang peran strategis dari masa kemasa dalam sejarah Kerajaan Gorontalo terutama dalam hubungan diplomatiknya dengan raja-raja di kawasan Tomini
Ekspansi Amai salah satu raja di Gorontalo ke wilayah Tomini di bagian barat sekitar abad ke 15 justru menjadi titik awal dari masuknya pengaruh agama Islam di kawasan ini, dan menjadikan Islam menjadi Agama resmi kerajaan.
Sejak Amai mempersunting Putri Owutago anak dari raja Palasa,Agama Islam telah menjadi anutan wajib bagi penduduk Gorontalo.Agama Islam merupakan prasyarat yang diberikan raja Palasa kepada Amai ketika hendak menikahi anaknya.
Disinilah peran Pogoeat menjadi strategis karena menjadi pintu gerbang menuju wilayah Tomini dan begitu pula sebaliknya dari Tomini menuju Gorontalo.Posisi strategis inilah yang oleh raja Popa dan Eyato mengabadaikan gabungan nama keduanya menjadi nama tempat yang membatasi wilayah kekuasaan kerajaan Gorontalo yakni Popayato dengan tapal batasnya disebut molosifat.Wilayah Pagoeat membentang dari hati- hati (Desa Salilama,kemudian mekar menjadi Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo)hingga Molosifat kurang lebih sepertiga dari luas Provinsi Gorontalo. lapran C.B.H Von Rosemberg tahun 1862 tentang komposisi penduduk 5 distrik di seluruh negeri Gorontalo sejumlah 36.000 jiwa( Basri Amin dkk 2012).Distrik Pagoat ibukota boemboela jumlah penduduknya 1600 jiwa.
Yang menarik, Pagoeat merupakan wilayah distrik Kotta dimasa kolonial Belanda atau dalam penguasaan kerajaan Gorontalo meskpun letaknya jauh terpisah oleh wilayah kekuasan kerajaan Limbotto. Tahun 1856 Belanda menghapus sistem pemerintahan kerajaan dan meleburnya menjadi distrik – distrik yang diperintah oleh Marsaoleh.Pada waktu itu Kerajaan Gorontalo dibagi atas lima distrik yaitu;Pagoeat,Kota,Telaga,Tapa dan Kabila (Alim S.Niode 2007).Van Baak membagi kawasan Gorontalo dalam 5 Swapraja yakni ; Gorontalo, Limboto,Bone,Boalemo dan Atinggola.Dibawah swapraja terdapat 12 Distrik.Khusus Swapraja Gorontalo dibagi 5 distrik yaitu : Distrik Kota,Paguat,Tapa dan Kabila.
Paguat juga pernah menjadi wilayah kontroliran Boalemo sebagaimana tulisan B.J.Haga dalam De Limo-pohalaa(Gorontalo)
Karena strategisnya wilayah ini sebagai penyumbang hasil bumi berupa kopra,rotan,damar,hasil laut dan terutama emas menjadikannya tidak pernah dilepas oleh kerajaan Gorontalo dan juga tidak pernah ditundukkan oleh kerajaan Limboto.Pagoeat telah menjadi wilayah kerajaan Gorontalo dibagian barat yang tunduk dan ikut dalam tata laksana prosesi adat Gorontalo dalam prakteknya di tengah-tengah masyarakat hingga kini.
Secara Administrasi Kabupaten Pohuwato lahir setelah Provinsi Gorontalo terbentuk, Tepatnya 25 Februari 2003 namun secara de fakto , Pohuwato telah memainkan peran utama dalam pemerintahan kerajaan Gorontalo dan juga pemerintahan Kolonial Belanda pada masa lampau.
Salah satu obyek yang menarik bagi penjajah Kolonial yang bekerja sama dengan pembesar Kerajaan Gorontalo adalah ditemukannya sumber mineral emas di Pagoeat(Gunung Pani).
Tahun 1883 laporan kolonial di Paguat sudah menghasilkan emas.salah satu perusahaan tambang yang beroperasi di wilyah Paguat adalah EXPLORATIE SYNDICAAT PAGOEAT dengan nilai investasi sebesar f.1.200.000 ,direkturnya dijabat oleh Mr.J.P.Sprenger Van Eijk.Kepemilikan izin tambang cukup besar sebanyak 21.000 blok dengan wilayah penambangan di Pagoeat (Basri Amin dkk 2012)
Potensi emas Pohuwato titik sentralnya berada di Gunung Pani.Gunung Pani telah menjadi pusat perhatian dan target eksplorasi selama rentang waktu 50 tahun lebih.Sejak tahun 1970an aktivitas eksplorasi melibatkan beberapa perusahaan besar seperti Placer Dome(Canada), Cyprus-Amax(AS),BHP-Utah,Trovic Endeavour,Newcrest,Aneka Tambang.Era 1990an KUD Dharma Tani pernah menggandeng PT.Pertiwi, Paramount Venture dan menemukan prospek Gn.Baginite dan Masina.Kemudian berlanjut kerjasama dengan One Asia Resourcess.Terakhir PT.GSM sebagai pemegang kontrak karya generasi ke ke 5.PT.GSM merupakan perusahaan group Avocet Mining yang berkantor pusat di London.
Dari rentang waktu yang panjang itu, Pani masih menjadi obyek eksplorasi. Namun akhirnya di usia Pohuwato yang ke 20 tahun merupakan puncak pengelolaan kawasan pani beralih ke tahap konstruksi dan pra ekploitasi melalui mega proyek Pani Gold Projeck dengan bendera perusahaan konsorsium Merdeka Cooper Gold Tbk.
Pemerintah dan Rakyat Pohuwato mengantungkan harapan besar dalam proyek emas Pani yang berpotensi memproduksi 250.000 ouns emas pertahun selama 15 tahun dengan sumberdaya gabungan 4,7 juta ouns emas dan potensinya diprediksi masih berpeluang bertambah setelah dilakukan ekplorasi secara luas.
Jika proyek pertambangan terbesar ini berhasil maka Pohuwato akan menjadi daerah cepat tumbuh dan cepat berkembang di Lengan Sulawsi bagian utara yang pantas diberi julukan THE GOLD OF CELEBES.**