POHUWATO, ATENSI.CO – Persiapan produksi emas oleh Pani Gold Project dibawah PT. Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) dan PT. Gorontalo Sejahtera Mining (GSM), kian dimantabkan, ditandai dengan mulai dibangunnya akses jalan sepanjang 8,9 Km. Hadirnya Pani Gold Project sendiri diakui oleh beberapa pihak memberikan dampak Positif dan Negatif bagi daerah dan masyarakat. Salah satunya seperti yang disampaikan salah satu pemerhati lingkungan dan Pemegang lisensi Penyusunan AMDAL dari PPLH IPB, Arman Mohammad.
Sebagaimana dijelaskannya, hadirnya industri pertambangan yang dikelola secara profesional di suatu daerah tidak lepas dari dampak positif yang itu berkaitan dengan peningkatan PAD, Penyediaan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan yg saling terkait (multiplayer efek). Pun demikian dengan dampak negatif, mulai dari inflasi karena tingkat konsumsi yang tinggi, kriminalitas karena adanya mobilitas masyarakat dan yang terparah adalah masalah dampak degradasi lingkungan.
“Namun dalam perjalanannya kita harus meminimalisir dampak negatif terutama terkait dengan isu kerusakan lingkungan. Disini peran semua pihak harus ada sebagai pengontrol. Pemerintah dgn berbagai instrumennya tentu memiliki keterbatasan dalam melakukan pengawasan,” ujarnya saat dihubungi Belum Lama Ini.
Khusus untuk industri pertambangan modern, menurutnya, telah banyak mengalami kemajuan dibidang pengelolaan tambang yang ramah lingkungan. Sehingga dengan pengelolaan cadangan sumber daya alam Pohuwato khususnya pertambangan emas secara profesional oleh perusahaan, dirinya optimis dampak negatif yang ditimbulkan bisa diminimalisir.
“Apalagi kita mengenal beberapa jenis standar internasional pengelolaan lingkungan yaitu diantaranya ISO 14001 yang mengantur manajemen baku mutu lingkungan untuk menjaga dan mempertahankan kualitas tanah, air, udara secara berkelanjutan. Artinya insya Allah dengan hadirnya industri pertambangan di Pohuwato akan bisa menjamin peningkatan kesejahteraan masyarakat dan juga terjamin Kelestarian lingkungannya,” jelasnya seraya menambahkan.
Meski belum bisa memastikan perusahaan pertambangan di Pohuwato sudah sesuai harapan, dirinya beranggapan jika Merdeka Copper Gold sudah sangat berpengalaman dalam hal mengelola industri pertambangan yang ramah lingkungan sebagaimana yang sudah diterapkan di beberapa daerah lain.
“Saya tidak bisa menyampaikan sudah sesuai atau tidak karena saya tidak ada standar ukurannya. Tapi jika mengamati dari luar nampaknya perusahaan ini sudah banyak berpengalaman dalam hal mengelola industri pertambangan yang ramah lingkungan sebagaimana pada beberapa perusahaan tambang emas milik merdeka group seperti di Banyuwangi, Jawa timur. Konsorsium ini belum ada catatan pelanggaran berat jika kita telusuri dalam laporan lembaga terkait melalui jejak digital. Namun kita tetap melakukan pengawasan secara konstruktif,” tandasnya.