ATENSI.CO, POHUWATO- Pemerintah Kabupaten Pohuwato terus berupaya memperjuangkan tindak lanjut pekerjaan pembangunan bandara baru Pohuwato yang berlokasi di Kecamatan randangan.
Bertempat di Ruang Kerja Sekda, Selasa, (25/8/2020) berlangsung rapat tindak lanjut pekerjaan pembangunan bandara baru pohuwato yang dihadiri Penjabat Sekda, Iskandar Datau, Kadis Perhubungan, Yunus Mohamad, Kepala BPN Pohuwato dan Kepala Bandara Jalaludin Gorontalo yang juga selaku KPA pembangunan Bandar Udara Pohuwato.
Penjabat Sekda Iskandar Datau mengatakan bahwa upaya dalam penyelesaian Bandara Pohuwato terus dilakukan sehingganya pertemuan yang melibatkan Kepala Bandara Jalaludin maupun dari BPN saat ini tentu terkait dengan kepemilikan hak tanah.
“Memang diakui sudah ada beberapa tahapan yang telah dilalui dan masih ada tahapan-tahapan yang perlu untuk kita tingkatkan apa itu terkait dengan yang telah diserahkan maupun dalam proses pelepasan yang kurang lebih 42 Ha, kemudian juga ada yang masih perlu pensertifikatan. Seyogyanya tahun ini sudah mulai dilakukan atau dimanfaatkan, hanya saja kita masih ada musibah nasional,” jelas Iskandar.
Lanjut Iskandar Datau, ada beberapa hal yang diharapkan terutama terkait dengan penyerahan aset. Terkait dengan aset-aset yang telah dialokasikan anggaran lantas kemudian proses penyerahan belum tuntas maka untuk pengadministrasian, pencatatan, penatausahaannya belum bisa. Maka ini sangat diharapkan, karena anggaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) itu sudah sangat besar.
Sementara itu, Kadis Perhubungan, Yunus Mohamad menambahkan, pertemuan ini untuk menindaklanjuti surat dari Dirjen Perhubungan Udara terkait dengan percepatan hibah aset pembangunan bandara udara pohuwato.
“Kedatangan Kepala Bandara Jalaludin yang dalam hal ini selaku KPA Bandara Pohuwato untuk menginventarisasi lahan untuk pembangunan tahap I dan juga menginventarisir aset lahan bandara. Ada beberapa haktare yang sudah kami serahkan ke Kementerian, kemudian ada kurang lebih 28 Ha yang sudah kita tetapkan, olehnya kami undang BPN terkait proses pensertifikatannya,” jelasnya.
Lanjut kata Yunus Mohamad, untuk tahun 2021 rencana lanjutan pembangunan bandara itu kurang lebih anggaran yang sudah disepakati dan mudah-mudahan ini jadi perhatian pemerintah pusat tidak akan berkurang yang kurang lebih Rp. 119 Milyar, anggaran tersebut sudah termasuk konstruktif pengaspalan dengan target panjang runway 1.400 meter.
“Yang jelas tahun 2020 ini ada lanjutan pembangunan dan yang tahun 2021 sudah ada konstruksi pengaspalan. Selanjutnya mengenai tanah sudah ada 41 Ha sudah tersertifikat dan sudah ada persetujuan pemindatanganan oleh DPRD ke Kementerian,” kata Yunus. (*)