POHUWATO, ATENSI.CO- Kabar gembira bagi masyarakat Pohuwato karena saat ini pembangunan Bandar Udara Pohuwato yang terletak di Kecamatan Randangan, masuk 21 bandar udara baru pada Rencana Pembangunan Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Hal ini terungkap pada rapat evaluasi progress capaian pembangunan Bandara baru yang berlangsung secara virtual, Kamis 17 Februari 2022, yang dihadiri oleh Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga bersama Wakil Bupati, Suharsi Igirisa.
Hadir pula pada pertemuan tersebut, Kadis Perhubungan Provinsi, Dr. H. Muh. Jamal Nganro, Kadis Perhubungan Pohuwato, Yunus Mohamad, KPA Bandar Udara Pohuwato, Dian Wahyudi, Pencatat Aset Bandara Boul, Sadli Agus Darise, dan Pengawas Lapangan, Suwardi Gafur.
Rapat yang berlangsung di Meeting Room, Kantor Bupati diikuti pula oleh perwakilan dari 21 daerah yang masuk pada pembangunan bandara baru.
Banyak hal yang dikemukakan oleh Ditransport, Zainudin dan Bagren DJPU, Ary terutama mengenai kesiapan daerah terkait dengan bandara yang ada maupun yang akan segera di bangun, karena dari 21 bandara tersebut sudah ada yang beroperasi, dan sebagian besar sudah ada pembangunannya.
Untuk bandara pohuwato diakui sudah cukup lama pembangunannya yang kemudian pada tiga tahun terakhir ini akan diusulkan atau mendapatkan dana SBSN yang telah dimulai 2022. Mudah-mudahan dengan anggaran SBSN ini segera bisa dinikmati oleh masyarakat atau sudah bisa beroperasi. Untuk akses atau jalan menuju bandara yang menjadi tanggung jawab provinsi diminta bisa diselesaikan setelah pekerjaan bandara tersebut selesai.
Bupati Saipul menyambut baik langkah pemerintah pusat terutama perhatian atas pembangunan Bandara Pohuwato yang sejak cukup lama diperjuangkan oleh pemda dan masyarakat pohuwato.
“Keberadaan dari bandar udara itu sangat dibutuhkan mengingat jangkauan yang cukup jauh sampai ke Bandara Jalaludin serta perkembangan dari Pohuwato itu sendiri yang semakin hari semakin meningkat,” kata Bupati.
Saipul menegaskan pembangunan bandara tersebut seiring dengan perkembangan yang ada di daerah itu sendiri.
“Pohuwato saat ini telah layak memiliki bandara dengan banyaknya penduduk dari luar daerah yang sudah menjadi warga pohuwato,” kata Saipul.
Sementara itu Kadis Perhubungan Provinsi, Muh. Jamal Nganro menambahkan, jalan menuju bandara sekitar 10 kilo meter dari jalan utama, dari 10 KM itu 7 KM yang sudah teraspal, sisanya 3 KM belum diaspal karena menunggu pekerjaan bandara selesai. (*)
Editor : Dadang Dj.