POHUWATO, ATENSI.CO – Menelan anggaran kurang lebih 95 Juta, saluran pembuangan air limbah yang berada di Desa Buntulia Utara, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, ambles.
Padahal saluran tersebut baru dibangun kira-kira empat bulan yang lalu.
Menurut salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, proyek tersebut dikerjakan secara terburu buru karena mengingat pelaksanaan pilkades tinggal menghitung hari.
“Saluran ini baru dibangun kurang lebih 4 bulan lalu, kok sekarang sudah ambles begini? Saya mencurigai ada mainan anggaran di dalam karena melihat fisik saluran tidak sesuai padahal anggaranya mencapai 95 juta, dengan panjang 87 meter” kata Warga Itu.
Bahkan menurut sumber, dirinya menuding Ketua Pelaksana kegiatan hanya formalitas saja mengingat anggaran tersebut dikuasai oleh kepala desa yang saat ini.
“Ketua PK saya tahu tidak memegang anggaran itu, karena anggaran pembuatan saluran tersebut informasi yang saya dapat kepala desa yang menguasainya. Sehingga, hal itu patut di curigai jangan sampai kepala desa terpilih di Buntulia Utara ini terindikasi melakukan korupsi dari pembuatan saluran pembuangan air limbah,” tegasnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Kepala Desa Buntulia Utara, Jardin Saleh membenarkan amblasnya saluran pembuangan air limbah dikarenakan faktor alam.
“Yah saluran ini ada pembuatannya 2021 dan 2022, kalau yang 2022 kurang lebih 3 bulan yang lalu, namun rusaknya saluran dikarenakan faktor alam. Kan baru baru banjir sehingga air itu menumpuk di saluran ditambah lagi air kiriman dari berapa desa,” Kata Jardin kepada media ini.
Meski begitu, pihaknya akan melakukan koordinasi bersama tenaga ahli dan akan menggelar rapat bersama dengan badan Permusyawatan desa (BPD) Desa Buntulia Utara.
“Saya sudah konfirmasi ke tenaga ahli (TA), dan ini akan di Musyawarahkan bersama anggota BPD,” tandas Ayah Jardin.
Saat disinggung soal tudingan bahwa persoalan anggaran yang diduga tidak sesuai dengan kualitas saluran serta terindikasi anggaran tersebut hanya masuk kepada dirinya, dengan jelas Ayah Jardin mengatakan bahwa hal tersebut tidak benar.
“Pemberdayaan tiyali kan semua sudah tahu, anggarannya tidak macam proyek yang di Kabupaten. Kalau anggarannya langsung ke pihak toko, masa ti ayah yang b pegang anggaran,” bantah Jardin dengan dialeg bahasa Gorontalo.**
Penulis : Guslan Kaco