NASIONAL, ATENSI.co- Pekerja Migran Indonesia (PMI) kembali memperoleh bantuan dari PT. Bank Negara Indonesia (Persero) bersama Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Cianjur, Minggu (23/01/2022).
Bantuan tersebut diberikan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, pembukaan usaha hingga peningkatan literasi keuangan bagi para Pekerja Migran Indonesia.
Penyerahan bantuan dilaksanakan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Direktur Hubungan Lembaga BNI Sis Apik Wijayanto, dan Deputi Bidang Penempatan dan Perlindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah – Inspektur Jenderal Polisi Achmad Kartiko.
Dalam sambuatnya, Erick Thohir mengatakan Pekerja Migran Indonesia merupakan pahlawan devisa negara. Peran mereka begitu besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dari luar negeri.
“BNI belum lama ini memberi apresiasi guru honorer, kemarin juga apresiasi perawat dan bidan, maka hari ini BNI hadir untuk memberi apresiasi untuk kepada keluarga migran Indonesia dan disertai dengan komitmennya untuk membantu pembiayaan dan pendampingan,” kata Erick dalam keterangan tertulis, Minggu (23/1/2022) dikutip dari detik.com.
Erick Thohir menambahkan, dengan adanya apresiasi BNI kepada PMI diharapkan mampu menjadi motivasi untuk lebih mengangkat derajat para pejuang devisa negara. Erick juga memerintahkan, agar seluruh BUMN kedepannya, tak hanya menyalurkan CSR namun membuat program ini lebih tepat sasaran supaya membantu mengatasi permasalahan lebih spesifik dan berkesinambungan.
“Ini adalah perjalanan kehidupan yang kita saling menjaga. Maka dari itu, kami terus mendorong pekerja migran itu pun naik tingkat profesional. Itulah kenapa BNI sebagai bank internasional mendukung pekerja migran termasuk diaspora. Bukan tidak mungkin pekerja migran jadi diaspora dan bahkan menjadi pengusaha di luar negeri,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Hubungan Lembaga BNI Sis Apik Wijayanto menjelaskan, BNI adalah bank yang diarahkan oleh pemerintah untuk dapat menjadi bank dengan kapabilitas bisnis Internasional unggul. Perseroan pun terus menguatkan peran sebagai agent of development, termasuk mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan masyarakat Indonesia di luar negeri.
Untuk merealisasikan upaya tersebut, pihaknya memiliki program program pemberdayaan khusus yakni Keluarga Migran Indonesia (KAMI) bersama BNI. Melalui program ini diharapkan mampu menjadi modal dasar dalam membangun kapabilitas dan kapasitas para PMI di seluruh Indonesia.
Ia juga mengatakan, untuk membantu para PMI, pihaknya telah mengalokasikan dana CSR senilai Rp 5 miliar. Dana tersebut merupakan upaya dari BNI untuk mengapresiasi PMI khususnya di daerah Cianjur.
“Program ini kami fokuskan pada 3 (tiga) agenda yakni bantuan dana pendidikan anak-anak pekerja migran, peningkatan keterampilan para pekerja migran, serta program bantuan usaha bagi para purna pekerja migran yang akan balik ke tanah air,” sebutnya.
Tak hanya dana, ia menerangkan, pihaknya juga akan memberikan bantuan berupa peningkatan keterampilan bagi calon PMI yang akan keluar negeri. Program pengembangan diri dapat menjadi modal bagi para pekerja migran nanti untuk berkompetisi di pasar tenaga kerja luar negeri.
“Kami pun berharap para pekerja migran ini menjadi saluran untuk mempromosikan Indonesia sekaligus menjadi agen perubahan dengan membawa pengalaman kerja yang berguna saat pulang ke Tanah Air,” tutupnya. (*)
Editor : Dadang Dj