ATENSI.CO, KOTAMOBAGU – Salah satu usaha pengolahan biji kedelai dan diolah menjadi tempe ternyata di Kotamobagu masih tetap bertahan, Senin (02/03/2020).
Seperti usaha pengolahan biji kedelai menjadi tempe yang dijalankan oleh Krestian Mahmudi (45) salah satu warga Kelurahan Mongondow, Kecamatan Kotamobagu Selatan, mengaku bahwa sudah 20 tahun menjalankan usahanya ini dan hingga kini masih tetap berjalan.
“Saya memulai usaha saya ini sudah dari sekitar 20 tahun lalu dan hingga kini masih tetap berjalan karena bahan seperti biji kedelai mudah didapat,” ucapnya.
Dia mengaku untuk penjualannya saat ini lumayan lancar karena sudah banyak pelanggan setiap hari baik itu dijemput ataupun diantar.
“Dalam sehari itu bisa sampai 800 bungkus tempe terjual bahkan bisa lebih,” tambahnnya.
Mas Kres, sapaan pelanggannya ini menjual tempe seharga seribu per bungkus dan itu tergolong harga yang murah.
Untuk proses pembuatannya pun cukup lama yaitu 4 hari, mulai dari perebusan biji kedelai setengah matang, digiling, dicuci, direndam dalam air selama satu malam, direbus kembali dan selanjutnnya melalui proses pengiangan. Setelah semua proses dilewati barulah tempe di pak dan siap dipasarkan. (apin)