ATENSI.CO, GORONTALO- Peristiwa tindakan kekerasan yang menggunakan senjata tajam terhadap salah satu jurnalis media online Butota.id, menuai banyak kecaman dari sejumlah pihak.
Berbagai organisasi jurnalis seperti SMS, Aji, serta elemen masyarakat meminta agar kasus ini diungkap dan pelakunya segera ditangkap oleh pihak kepolisian.
Tak hanya itu saja, kecaman pun datang dari organisasi keagamaan. Hal ini dibuktikan pernyataan yang disampaikan Ketua Cabang NU Pohuwato, Hi Daiman Ali kepada atensi.co, Sabtu (27/06/2021).
Menurutnya tindakan kekerasan terhadap Pemred Butota.id adalah tindakan teror dan upaya pembungkaman terhadap kebebasan pers saat ini.
“Saya sangat prihatin dengan peristiwa yang dialami saudara Jerfri Rumampuk. Ini tidak bisa dibiarkan. Semoga korban tetap tabah dengan musibah ini,” tandasnya.
Dengan tegas dirinya meminta kepada Polda Gorontalo untuk mengusut tuntas dan mengungkap aktor intelektual dibalik peristiwa ini. Tindakan premanisme dan kekerasan wajib untuk ditindak sesuai dengan program Kapolri saat ini.
“Saya meminta siapapun pelakunya harus diproses secara hukum dan aktor intelektual dibalik peristiwa diusut tuntas,” tegas Daiman yang juga mantan Presiden BEM IAIN Sultan Amai Gorontalo ini.
Daiman berharap peristiwa seperti ini, tidak terulang lagi kedepan di Gorontalo.
“Tindakan kekerasan terhadap para jurnalis jangan sampai terulang lagi,” ucapnya.
Sebagai informasi, dilansir Gopos. id, pembacokan terhadap pemimpin redaksi media online di Gorontalo, butota.id, Jeffry Rumampuk, oleh orang tak dikenal terjadi di Jl. Raja Eyato, Kelurahan Molosifat U, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo, Jumat (25/6/2021).
Korban merasa sudah ada yang membuntutinya sejak keluar dari rumah.
Sebelum peristiwa pembacokan, korban bersama istrinya hendak menuju ke Kota Gorontalo. Rencananya, Jeffry akan mengantar istrinya ke dokter kandungan di Kota Gorontalo. Dari rumah mereka di Desa Tabongo, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo, Jeffry mengendarai sepeda motor Yamaha N Max bersama istri dan anaknya.
Saat mendekati pertigaan Jl Raja Eyato dan Jalan Delima, pengendara sepeda motor yang berboncengan itu memepet korban. Pelaku langsung melayangkan tebasan ke arah Jefry. Saat itu Jefry mengira tangannya ditepuk sama istrinya. Tidak berapa lama, darah sudahmengucur deras. Jefry dengan istrinya langsung ke rumah sakit otanaha. (ddj)