GORONTALO, ATENSI.CO – Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (Pw-Ipnu) Provinsi Gorontalo, Azis Hudodo dengan tegas menolak naiknya harga BBM bersubsidi serta meminta kepada Pemerintah Provinsi menyampaikan ke Presiden RI untuk mencabut putusan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Ini disampaikan, demi memikirkan nasib rakyat Indonesia khususnya rakyat Gorontalo itu sendiri. Pasalnya, saat ini rakyat Indonesia baru pulih akibat dampak dari Covid 19. Kemudian, dampak pandemi saat itu pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan Lock down dan Psbb dan mau tidak mau perputaran ekonomi di Indonesia lumpuh.
Namun, alih-alih Indonesia mulai bangkit dan pulih lebih cepat, justru pemerintah pusat beberapa hari lalu mengeluarkan kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
“Dampaknya Jelas pada naiknya transportasi jasa angkutan umum, harga bahan pokok, dan lebih-lebih dampaknya kepada orang tua dan pelajar,” Tegas Azis.
Mendengar putusan ini, maka Aziz menduga dan berkesimpulan bahwa Pemerintah saat ini sudah tidak memikirkan nasib rakyat atau tidak Pro rakyat.
“Karena jelas dalam UUD 1945 Pasal 33 (3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” Tambahnya.
Terakhir Aziz menegaskan, putusan tersebut tidak dicabut maka dirinya sebagai Ketua Wilayah akan pamit dan meminta Do’a restu pada PWNU Gorontalo untuk menggelar konsolidasi yang melibatkan para pelajar maupun masyarakat.
“Saya sebagai ketua Pw IPNU akan mencoba melakukan konsolidasi dengan pelajar kemudian akan saya pastikan bawah seluruh pelajar yang ada di Gorontalo untuk sama-sama turun kejalan menolak putusan naiknya bahan bakar minyak (BBM),” tandas Azis.
Penulis : Guslan Kaco