EKONOMI, ATENSI.CO- Pani Gold Project menyerahkan bantuan secara simbolis kepada mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang sedang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa lingkar tambang sebagai bentuk komitmen perusahaan mendukung program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).
Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan oleh Direktur Pani Gold Project Boyke Abidin kepada Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNG, Dr Yoan Tamu, di Pioneer Camp, Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato pada Jumat, 10 Mei 2024.
Dalam sambutannya, Dr Yoan menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasinya kepada Pani Gold Project yang telah menerima mahasiswa dan memberikan berbagai dukungan.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada perusahaan. Ini merupakan tindak lanjut dan realisasi dari memorandum of understanding antara perusahaan dengan Kampus UNG,” katanya.
Lebih lanjut, wakil dekan itu mengatakan bahwa kampus UNG mengirimkan 160 orang mahasiswa untuk melaksanakan KKN di Kabupaten Pohuwato, di antaranya di desa-desa lingkar tambang Pani Gold Project.
“Program ini untuk melatih mahasiswa agar bisa belajar hidup di masyarakat. Para mahasiswa berasal dari jurusan antara lain Sosiologi, Hukum dan Teknik Geologi,” tambahnya.
Sementara itu, Boyke Abidin mengajak mahasiswa untuk memanfaatkan waktu selama kegiatan KKN dan juga mengembangkan diri agar menjadi pemimpin di masa mendatang.
“Kami sambut baik MOU dengan rektor bulan Februari lalu. Salah satu komitmen kami adalah mendukung mahasiswa dalam hal penelitian, kegiatan KKN dan sebagainya. Oleh karena itu, manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Site Merdeka,” kata Boyke, mengacu pada PT Merdeka Copper Gold Tbk. sebagai pengelola Pani Gold Project.
Boyke mengatakan bahwa proyek tambang emas Pani ini nantinya akan menjadi tambang emas primer terbesar di Indonesia. PT Freeport Indonesia di Papua adalah tambang besar, tetapi lebih dikenal sebagai tambang tembaga.
Boyke, yang juga Presiden Direktur PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM) dan PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS), menambahkan bahwa Pani Gold Project diberi kepercayaan oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk mengelola tambang agar menghasilkan manfaat ke negara, pemerintah daerah dan ke masyarakat.
“Kegiatan tambang memang merusak alam, akan tetapi kami diwajibkan untuk melestarikan alam lewat kegiatan reklamasi dan paska tambang. Kegiatan kami harus mengikuti peraturan dan pengawasan yang sangat ketat,” tambahnya.
Boyke menegaskan bahwa kegiatan tambang Pani Gold Project tidak eksklusif dan merencanakan adanya mining tour bagi masyarakat di waktu yang akan datang jika sudah beroperasi, yang dijadwalkan akhir 2025.
“Nantinya, ini akan menjadi penyumbang pajak terbesar dan membawa dampak ekonomi besar bagi Kabupaten Pohuwato. Ini sudah terjadi di proyek kita di Banyuwangi, Jawa Timur,” katanya.
Selain mendengarkan penjelasan dari Boyke, para mahasiswa juga melakukan tanya jawab dan mendapatkan jawaban dari Kepala Teknik Tambang (KTT) PETS, Sasongko Heru Nugroho, HR Manager Adi Firdaus, Exploration Manager Eddy Da Costa dan External Affairs Manager Mahesha Lugiana.
Pani Gold Project adalah proyek tambang emas di Gunung Pani, Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato. Proyek ini dikelola bersama oleh PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM), PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS), PT Pani Bersama Tambang (PBT), PT Mentari Alam Persada (MAP) dan Merdeka Mining Indonesia (MMI. Entitas ini adalah anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk. yang telah memiliki pengalaman panjang di industri logam dan pertambangan dengan menerapkan good mining practice (praktek pertambangan yang baik).**