ATENSI.CO, BOLMONG- Tragedi longsor tambang emas Desa Bakan, Kabupaten Bolaang Mongondow, yang terjadi pada Selasa (26/02/2019) menyisakan cerita mencekam dan haru bagi para korban yang berhasil sela peristiwa ini.
Hal ini tergambar dari keterangan salah satu korban yang berhasil selamat, Ris Tampoy (23) warga Mopusi, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, saat diwawancarai sejumlah wartawan, Selasa (05/03/2019) di sekitar pos identifikasi DVI RSUD Kotamobagu.
Menurut Ris, saat itu dirinya bersama dua rekannya Elang dan Hendra, sedang memecah batu yang mengandung emas di lokasi terjadinya longsor. Pada saat itu, kata dia, ada puluhan orang sedang melaksanakan kegiatan yang sama di dalam goa. Saat sedang bekerja tepatnya pukul 22.00 WIT, tiba- tiba terdengar suara gemuruh dari atas goa tempat mengambil material disertai runtuhnya atap goa yang menimpa para pekerja.
Dengan gerak cepat Ris dan dua penambang lain langsung menyelamatkan diri dengan masuk ke lobang dan lolos dari reruntuhan meterial. Mereka bertiga terjebak dalam lubang selama kurang lebih 20 jam, setelah diselamatkan warga.
“Saya tak pernah menduga peristiwa ini bisa terjadi. Suasana sangat mencekam dan tegang, terdengar suara minta tolong dari para penambang. Hanya doa kepada Tuhan Maha Kuasa yang kami ucapkan sampai akhirnya diselamatkan oleh warga,” ucap Ris dengan nada pelan.
Sayangnya, dua saudaranya Elang dan Hendra, yang ikut menambang turut menjadi korban pada peristiwa tersebut. Saat diwawancarai sejumlah wartawan, Ris mengaku masih trauma atas peristiwa yang dialaminya.
“Saya kadang terbangun dalam tidur dan masih merasa trauma mengingat kejadian itu,” ucapnya. (ddj)