ATENSI.CO, POHUWATO- Pemerintah Kabupaten Pohuwato menaruh perhatian serius terhadap masalah stanting. Pasalnya jika hal ini tidak diseriusi, akan berdampak pada peningkatan petumbuhan dan kecerdasan anak di masa yang akan datang.
Hal ini terungkap pada webinar dalam rangka rembuk Stunting yang digelar di Gedung Panua, Kamis (25/06/2020) yang diiuti oleh Bupati bersama Wakil Bupati, Penjabat Sekda, pimpinan OPD serta para tim penanganan Stuting Provinsi Gorontalo.
Upaya penanganan stunting di Pohuwato juga mendapat perhatian dari Pemerintah Pusat pada tahun 2019, dan menjadikan Pohuwato sebagai daerah lokus stunting dengan fokus pada 10 Desa, serta akan di intervensi stunting secara terintegrasi dari Pemerintah Pusat dan Daerah. Untuk tahun 2020 lokus stunting diserahkan kewenangan penentuannya kepada daerah dengan kajian dan analisis situasi dan sebaran stunting.
“Dengan analisi tersebut Pohuwato memetakan 16 Desa lokus stunting dan ada 2 Desa yang menjadi lokus pilot project yang di dorong melalui kerjasama Pemerintah Daerah dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) yakni Desa Tirto Asri dan Desa Kalimas, termasuk satu Desa menjadi pilot project Daerah yakni Desa Taluduyunu karena Desa tersebut memiliki komitmen untuk mendukung serta sudah membangun kesepakatan dengan masyarakat melalui Jum’at bersih dan membangun jamban melalui mekanisme swadaya masyarakat.
Disamping itu Bupati Syarif berharap seluruh Desa yang ada agar mendukung penanganan stunting, sehingga jumlah kasus stunting setiap tahun yang menjadi masalah bersama akan semakin berkurang, dan mewujudkan tujuan utama yakni menjadikan Pohuwato bebas dari stuting di tahun yang akan datang,” ungkap Bupati Syarif. (ddj)