ATENSI.CO, KOTAMOBAGU- Sosialisasi dan Launching empat sistem hasil inovasi Pemkot Kotamobagu, Jumat (06/12/2019) dibuka secara resmi Wakil Wali Kota Nayodo Kurniawan SH.
Empat aplikasi diantaranya Klinik Aspirasi dan Layanan Pengaduan (KINALANG) yang di Kelola Diskominfo melalui Kepala Bidang SIKP Moh Fahri Damopolii, Sistem Informasi Preservasi Jalan dan Jembatan Berbasis Website oleh Dinas PUPR melalui Kepala Bidang Bina Marga Claudy Mokodongan, Penetapan Kawasan Pertanian Organik Kluster Kopi di Kotamobagu Selatan, Kepala Bidang Ketahanan Pangan Ramjan Mokodongan, serta Transaksi Keuangan Daerah Berbasis Cash Management System (CMS) BRI melalui Kepala Bidang Anggaran BKD Syarifudin Abas.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota mengatakan, sistem inovasi ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Kotamobagu untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Seperti aplikasi Kinalang yang bisa digunakan warga menyampaikan aspirasi.
”Lewat aplikasi KINALANG masyarakat bisa menyalurkan aspirasi dan pengaduan yang berkaitan dengan pelayanan pemerintahan, kemudian bisa juga memantau progres maupunatau tindak lanjut dari setiap aduan yang disampaikan,” ujar Nayodo.
Selain itu, ia juga menerangkan aplikasi lain yakni Sistem Informasi Preservasi Jalan dan Jembatan Berbasis Web yang dikelola Dinas PUPR.
” Aplikasi ini adalah upaya pemerintah daerah mempermudah akses data jalan dan jembatan dalam rangka penyusunan program, sehingga masyarakat bisa mengetahui data base jalan dan jembatan masyarakat juga bisa menyalurkan keluhan atas berbagai akses jalan rusak,” terangnya.
” Ini juga dapat mempermudah masyarakat yang ingin melakukan pengaduan preservasi jalan dan jembatan yang ada di wilayah Kota Kotamobagu,” ungkap Nayodo.
Begitu juga terkait aplikasi penetapan pengembangan kawasan pertanian organik kluster kopi di Kecamatan Kotamobagu Selatan, yakni di Desa Poyowa Besar I dan Desa Poyowa Besar II,
Aplikasi ini dibuat atas pertimbangan bahwa Kopi Kotamobagu merupakan komoditas perkebunan yang telah diakui sebagai kopi spesialis atau kopi yang memiliki aroma dan cita rasa yang istimewa,
“ Upaya pengembangan Kopi Kotamobagu maka tentunya perlu dilakukan penetapan kawasan pertanian organik kluster kopi di wilayah Kotamobagu Selatan sehingga akan tercipta lingkungan pertanian yang sehat serta berwawasan lingkungan,” ujar Wawali Nayodo.
Transaksi keuangan berbasis Cash Management System (CMS) BRI, menurut Nayodo, upaya dalam rangka untuk optimalisasi pelaksanaan transaksi keuangan daerah berbasis CMS pada satuan Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) serta terwujudnya penata usahaan keuangan yang baik dilingkungan Pemkot Kotamobagu.
“Pelayanan transaksi keuangan daerah berbasis CMS BRI ini, maka diharapkan kegiatan pelayanan transaksi keuangan di lingkungan pemerintah daerah Kotamobagu dapat dilakukan dengan lebih cepat dan lebih efisien,” harapnya.
Turut hadir pimpinan SKPD dilingkup Pemkot Kotamobagu, Pimpinan Cabang BRI Kotamobagu, Perwakilan Wilayah BRI Sulut, para Camat, lurah dan sangadi se Kotamobagu. (*)