Berkat Kepsek, Kasus Pengeroyokan Siswa SMP Berakhir Dengan Damai

HUKRIM, ATENSI.CO – Usai dimediasi oleh salah satu sekolah di Kabupaten Pohuwato, 1 Siswi yang diduga keroyok oleh temannya sendiri akhirnya berakhir damai antara kedua belah pihak baik dari keluarga korban maupun keluarga pelaku.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Siswi AL (13) tersebut diduga di pukuli temannya sendiri pada saat jam pulang sekolah. Menanggapi hal itu, pihak sekolah pun langsung mengundang orang tua siswi yang terlibat dalam peristiwa itu sendiri .

Mediasi itu dipimpin langsung kepala sekolah Syahrir Panu, dan turut di hadiri orang tua siswi (Pelaku maupun Korban), dan disaksikan oleh beberapa Guru yang berlangsung di Ruang Guru di salah satu sekolah di Kabupaten Pohuwato, Selasa 25 Oktober 2022.

Bahkan, media tersebut bukan hanya dilakukan di sekolah, namun juga dilakukan di rumah korban demi meminta persetujuan dari ayah korban inisial AL.

Saat diwawancarai awak media ini, Syahrir Panu menjelaskan, setelah semua siswi yang terlibat diundang, terungkap bahwa kejadian sebenarnya itu bukan pengeroyokan.

“Setelah dimintai keterangan dari korban dan pelaku, terungkap bahwa itu murni perkelahian antara dua orang siswi, yang lainnya itu hanya berusaha melerai ketika korban sudah terjatuh. Kedua siswi pun sudah berdamai, begitu pun kedua orang tua siswi,”Ungkap Syahrir Panu.

Syahrir menambahkan, untuk korban mengalami lebam dibagian muka dan kepala, orang tua dari pelaku sudah menanggung biaya rumah sakit dari korban yang berinisial AL.

“Tadi juga kedua orang tua siswi sudah ke Puskesmas gunan meminta rujukan ke rumah sakit dan semua biaya sudah ditanggung orang tua siswi yang memukul korban,” Tambah Syahrir.

Disisi lain, Syahrir mengaku, ibu dari korban AL tidak mau berdamai. Akan tetapi, setelah mendengar kejadian yang sebenarnya, dan sudah diwarnai permohonan maaf dari orang tua pelaku, akhirnya sudah mau untuk berdamai.

“Orang tua korban sempat tidak mau berdamai, namun ketika diberikan penjelasan dan orang tua pelaku sudah mengakui kesalahannya, ahkirnya ibu korban mau berdamai. Kedua siswi itu pun sudah berteman sejak masih duduk dibangku sekolah dasar,” tandasnya.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *