Wakil Ketua DPRD Desak Pemda Segera Mewujudkan WPR

ATENSI.CO, POLITIK-  Demi meminimalisir konflik di masyarakat, Wakil Ketua I DPRD Pohuwato, Idris Kadji mendesak kepada Pemerintah Daerah untuk membentuk tim gabungan atau tim khusus dalam percepatan realisasi Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Idris Kadji didampingi Ketua Fraksi Golkar Al’Amin Uduala dan Ketua Fraksi PKB, Abdullah Diko, usai menerima aksi unjuk rasa LSM Labrak Pohuwato,

Dalam kesempatan itu, Idris Kadji menyampaikan bahwa dirinya sebagai lembaga legislatif memiliki keseriusan dalam pengurusan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) dan Izin Pertambangan Rakyat (IPR).

“Kami ingin Pemda, dalam hal ini Bupati Pohuwato agar membentuk Tim gabungan dalam pengurusan WPR dan IPR, dan melibatkan, tokoh masyarakat, aktivis LSM, pemerintah dan DPRD serta masyarakat yang ada di dalamnya ,” ucap politisi Partai Kebangkitan Bangsa saat diwawancarai  Atensi.co

Idris Kadji menambahkan sebagaimana tim khusus tadi, merupakan penanggung jawab mengurus pertambangan yang saat ini banyak menuai kontroversi dan tidak tau siapa penanggung jawab sebenarnya jadi kami selaku DPRD juga pusing dengan perihal ini.

“Kami di Komisi III sudah menghubungi Kementerian cuman masih di tolak karena adanya pandemi saat ini dan belum menerima yang dari luar daerah,” katanya

Melalui kesempatan itu juga mengutarakan upaya lembaga DPRD Pohuwato dalam mengawal percepatan realisasi wilayah pertambangan rakyat atau WPR dalam satu Wadah yang di dalamnya ada dari penambang, LSM Aksifis Pemerintah Daerah Dan DPRD serta tokoh Masyarakat.

“Saat menghubungi Staf Gubernur bahwa permohonan tersebut sudah dikirim ke kementerian, namun hal ini masih belum kami cek secara langsung karena masih pandemi Covid-19,” ungkapnya.

Terakhir, dirinya sebagai pimpinan DPRD, menyarankan untuk kepada Pemda mencari solusi untuk kepentingan bersama dan mengundang semua elemen masyarakat penambang untuk mengevaluasi sudah sejauh mana proses WPR dan IPR.

Harapan bersama agar kiranya para penambang bisa menghargai juga para petani sawah.

“Hanya itu Air bersih pun mari kita jaga agar supaya kita – kita ini di tahun berikutnya masih bisa merasakan nikmatnya air jernih,” ucap Guru Idi sapaan akrabnya.

Tak hanya itu, Idris meminta agar limbah tambang dikelola dengan baik supaya tidak mencemari sumber air bersih.

“Kita mencari solusi agar kiranya limbah tambang tidak akan menyatu dengan air jernih marih kita buat suatu wadah atau kita timbun saja kalau tambang tersebut kosong supaya tidak membahayakan parah masyarakat akan terjadi korban,” pungkasnya. (FDL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *