Ini Tanggapan Aleg Gerindra Soal Program Gratis Persalinan yang Disorot Ketua Fraksi Golkar

Nirwan Due

ATENSI.CO, POLITIK- Sorotan yang disampaikan Ketua Fraksi Golkar, Al Amin Uduala, terkait program pemerintahan SMS, gratis persalinan mendapat tanggapan balik dari Aleg Gerindra Pohuwato, Nirwan Due.

Aleg Gerindra yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Pohuwato ini menyampaikan bahwa adanya temuan di lapangan masih adanya masyarakat yang harus membayar sekitar Rp. 800.000 saat persalinan di rumah merupakan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap program persalinan gratis ini.

Nirwan menjelaskan,  program kesehatan gratis seperti persalinan gratis ini bukan hanya saja menjadi program prioritas pemerintah daerah Pohuwato saja, akan tetapi juga sudah menjadi program prioritas Pemerintah Pusat maupun pemerintah Provinsi. Misalkan lewat program Jampersal, bahkan pemerintah daerah Pohuwato juga setiap tahunnya menganggarkan dana talangan yang salah satunya termasuk untuk menjawab hal itu.

Kaitan dengan keluhan tidak difasilitasinya ibu melahirkan di rumah, saya kira semua merujuk kepada aturan Permenkes dan juga Perda Kabupaten Pohuwato Nomor 2 Tahun 2017 tentang Kemitraan Bidan dan Dukun Bayi. Jelas kedua aturan tersebut melarang tenaga kesehatan melakukan persalinan ibu hamil di rumah.

Bahkan menurut Bendahara Gerindra Pohuwato ini, bahkan dalam Perda tersebut bmemuat sanksi administratif sesuai ketentuan perundang-undangan bagi  tenaga kesehatan yang melakukan persalinan dirumah.

“Tujuannya adalah untuk menekan angka kematian ibu dan anak. Kalau persalinan di rumah itu kurang steril, rentan infeksi dan penanganannya pasti tidak maksimal karna alat dan fasilitas lainnya tidak memadai,” tandasnya.

“Saya kira persoalan seperti ini masih saja bisa terjadi karena kurangnya pemahaman masyarakat atas resiko-resiko yang terjadi ketika melakukan persalinan di rumah,” jelasnya lagi.

Harapan saya kepada semua pihak terkait, terutama Bidan Desa untuk tak bosan-bosannya mengedukasi ibu hamil atas persoalan ini.

“Saya mengharapkan para pihak terkait utamanya Bidan Desa untuk terus melakukan edukasi kepada masyarakat khususnya Ibu Hamil,” tutupnya. (ddj)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *