Lurah Siduan Sambangi Kakek Tua yang Tinggal di Gubuk Reot

ATENSI.CO, POHUWATO- Siapa pun pasti akan terharu jika melihat kondisi seorang kakek umur 77 Tahun, yang tinggal di Gubuk Reot hanya sebatang kara.

Mirisnya lagi, Kakek yang pernah lama tinggal di Kota Bitung Sulut ini, harus melawan dinginnya malam tanpa selimut terlebih jika hujan turun. Dirinya harus pindah ke Gubuk milik orang lain yang beratap seng dan meninggalkan gubuknya yang sudah bocor dan tak layak untuk ditinggali.

Itu kondisi yang dialami oleh Umar P. Moo nama kakek tua yang beralamat  di Kelurahan Siduan, Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato.


Saat diwawancarai, atensi.co, Minggu (12/07/2020) di Gubuk Reotnya, Umar mengaku dulunya dia adalah buruh di Pelabuhan Bitung dan pulang ke kampung halamannya di Kelurahan Siduan karena sudah tak kuat lagi dan sakit-sakitan.

“Saya tak kuat lagi untuk bekerja sebagai buruh karena sakit dan saya memilih tinggal disini karena tak ingin membebani kerabat,” ucap Umar sambil membelah kayu untuk memasak air.

Dirinya mengaku terharu dan sangat bersyukur karena mendapat kunjungan dari Lurah Siduan yang mengantarkan bantuan sembako.

“Saya bersyukur atas perhatian dari  Ayahanda (red-Lurah) yang datang untuk mengantarkan bantuan,” ucapnya terharu.

Saat diwawancarai Lurah Siduan, Ikbal Mbuinga, mengatakan saat ini pihaknya telah memberikan bantuan berupa sembako. Tapi untuk rumah tinggal yang layak, kakek itu terkendala kepemilikan lahan. Namun Lurah Siduan ini mengaku akan berusaha untuk membangun rumah kecil untuk Kakek Umar.

“Untuk bantuan Saya sudah memberikan bantuan sembako seadanya. Untuk bantuan pemerintah Kakek Umar kami sudah intervensi melalui BLT Kemensos, ” ucap Ikbal saat berada di sekitar Gubuk Kakek Umar.

“Saat Ini kami tengah berusaha mencari lahan untuk membangun rumah Kakek Umar. Ini sudah menjadi target saya. Semoga kakek Umar bisa tinggal di rumah yang layak,” ucapnya. (ddj)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *